Selasa, 14 Mei 2013
Rukem, Buah Lokal yang terlupakan
Rukam atau Rukem (Flacourtia rukam) adalah nama pohon penghasil buah yang konon merupakan tanaman asli Indonesia. Keberadaan pohon rukam mulai langka di Indonesia,karena pohon ini ditanam sebagai tanaman pekarangan bukan tanaman budidaya buah komersial. Untuk memakan buahnya dengan cara yang unik yakni buah rukam harus dipijit-pijit dulu sebelum dimakan untuk menghilangkan rasa sepat buah langka ini.
Pohon dan buah rukam di beberapa daerah di Indonesia disebut juga sebagai Rukem, Ganda Rukem, Gerendang (Jawa), klang tatah kutang (Kalimantan). Dalam bahasa Inggris buah Rukan atau Rukem ini disebut Indian Prune. Di beberapa negara lain, beberapa nama diberikan seperti Rukam (Filipina), Ta Khop Thai (Thailand), Rukam Manis, Rukam Gajah, Rukem (Malaysia), Jawa Rukamu (Jepang). Sedangkan dalam Bahasa Latin, tanaman langka ini disebut sebagai Flacourtia rukam atau juga (sinonim) Flacourtia euphlebia.
Rukam (Famili : Flacourtiaceae) terdapat di daerah Asia Tenggara dan juga India. Pohon ini tumbuh di daerah tropika basah sampai pada ketinggian 1.500 m dpl. Namun di alam liar ditemukan dapat tumbuh pada ketinggian 2.100 m dpl. Habitat alaminya di hutan primer dan sekunder. Tanaman ini mempunyai adaptasi yang cukup terhadap kisaran suhu, curah hujan, dan kondisi tanah. Tinggi pohon rukem mencapai 20 m dengan batang dan cabang-cabang biasanya berlekuk (bengkok-bengkok) dan beralur. Pada batang rukam terdapat duri-duri yang panjangnya bisa mencapai 10 cm.
Buah Rukam bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat telur sungsang dengan diameter 2-2,5 cm. Buah berwarna hijau muda sampai merah jambu atau hijau lembayung sampai merah tua. Buah rukem memiliki daging buah berwarna keputih-putihan. Pada ujung buah masih ada bekas tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-8, mirip paruh, dalam bentuk lingkaran. Buah Rukem berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Buah langka ini banyak mengandung air yang asam rasanya.
Buah Rukem (Flacourtia rukam) dapat dimakan langsung tetapi agak berasa sepat. Untuk menghilangkan rasa sepat ini buah rukam harusi dipijit-pijit terlebih dahulu hingga berasa agak lunak kemudian baru dimakan. Buah rukem dapat pula dijadikan rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai. Buah yang masih muda dapat digunakan sebagai ramuan obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati diare dan disentri.
Tanamannya dapat diperbanyak dengan cara semai biji atau cangkok. Tanaman dari biji akan mulai berbuah umur 7 – 8 tahun, sedangkan dari cangkok umur 3 – 4 tahun. Di Taman Wisata Mekarsari tanaman rukem dapat dijumpai di area kebun buah Blok B atau Country Side, dan Blok D dekat area Rumah Pohon Leo. Selain itu bibit tanamannya tersedia di Garden Center dalam jumlah terbatas.
Langganan:
Postingan (Atom)