Kamis, 09 Juli 2009

Menunggu janji Presiden untuk petani


Meskipun hasil penghitungan resmi oleh KPU belum keluar. setidaknya melihat hasil hitungan cepat lembaga survey dengan metode masing-masing, seluruh lembaga survey menempatkan pasangan SBY-Boediono sebagai pemenang dengan perolehan suara yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan Pemilu Presiden 2009 ini hanya dalam satu putaran. Karena rata-rata margin error hitung cepat lembaga survey yang tidak lebih dari 2 %, maka hampir dapat dipastikan pasangan SBY-Boedionolah yang akan memimpin negeri ini untuk 5 tahun kedepan.

Di negeri ini, masyarakat petani menempati rangking teratas dalam hal jumlah bila dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, karena itu wajar jika pada masa kampanye para kandidat capres-cawapres menempatkan pertanian sebagai issue strategis untuk dijadikan komoditas kampanye dalam rangka mendongkrak perolehan suara. Hal ini juga dilakukan oleh pasangan SBY-Boediono, setidaknya janji SBY-Boediono terkait pertanian yang dirangkum dalam www.indonesiamemilih.kompas.com adalah sebagai berikut;

1. Menaikkan anggaran pertanian
2. Subsidi benih padi dan pupuk
3. Swasembada untuk kecukupan pangan
4. Pangan menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kesejahteraan
5. Menaikkan harga hasil panen petani
6. Meningkatkan produktifitas pertanian
7. Mempertahankan dan meningkatkan swasembada pertanian

Janji-janji SBY-Boediono tersebut diatas, setidaknya memberi harapan baru untuk perbaikan nasib para petani, meskipun sebenarnya banyak diantara petani yang -bisa jadi- kurang yakin SBY-Boediono akan benar-benar mampu mewujudkan janji tersebut.

Selama ini sudah terlalu sering kita jumpai, jika ada orang yang punya karep maka dengan mudahnya mengobral janji tetapi pada saat karepnya sudah teraih, dengan begitu mudahnya pula janji itu ter/dilupakan begitu saja.

Selanjutnya, para petani hanya mampu berharap dan menunggu sembari berdo'a semoga SBY-Boediono tidak lupa akan janji-janjinya untuk pertanian dan bisa mewujudkan janji-janji tersebut.